BANGKAPOS.COM - Piala Dunia 2018 sudah jadi sorotan publik dunia meski perhelatannya masih beberapa bulan lagi.
Apalagi setelah kualifikasi Piala Dunia 2018 untuk keempat zona sudah mulai dihelat.
Sudah banyak Timnas yang memastikan diri lolos ke putaran Piala Dunia tahun depan.
Sayangnya, ada juga Timnas yang harus kecewa karena tidak lolos ke putaran selanjutnya.
Nah, diantara berbagai Timnas yang ikut serta dalam Piala Dunia, pastinya ada juga tim yang sangat diidolakan oleh penggila bola.
Apa saja Timnas yang dimaksud?
Tribunstyle melansir dari belacherreport.com, inilah 7 negara paling idola untuk jadi jawara Piala Dunia 2018.
Kira-kira idolamu termasuk atau tidak, ya?
Untuk saat ini, Jerman mendapatkan urutan pertama sebagai tim yang paling diidolakan untuk menjadi jawara.
Die Mannschaft menjadi tim Eropa pertama dalam sejarah yang memenangkan turnamen di tanah Afrika Selatan pada tahun 2014.
Baca: Playboy Taklukkan 7 Wanita, 4 Korban Ditiduri Berkali-kali di Hotel, Villa Hingga Rumah Korban
Mereka berhasil mengalahkan Brasil dan Argentina pada saat itu.
Ditambah lagi, mereka memuncaki klasemen akhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2018 dengan poin bersih tanpa kekalahan.
Posisi kedua ada rival abadi Jerman nih.
Yap, tim tersebut adalah Brasil.
Brasil adalah tim kedua yang diprediksi bakal jadi juara Piala Dunia 2018.
Baca: Mengejutkan! Andik Tolak Perkuat Timnas Indonesia di Asian Games 2018
Bagaimana tidak, mereka berhasil mengalahkan Argentina dengan 3 gol tanpa balas saat laga tandang.
Ditambah lagi, mereka juga mengalahkan tim Ekuador yang terkenal sangat kuat dengan skor 3-0.
Pertandingan tersebut juga mereka lakoni di tandang.
Di tempat ketiga, ada Timnas Perancis.
Untuk ajang ini, Didier Deschamps dipaksa untuk menggantikan Paul Pogba karena cidera.
Baca: Soetjipto Soentoro, Satu-satunya Penyerang Timnas Indonesia Sekelas Penyerang Top Dunia
Sejak kalah di final Euro 2016, Les Bleus malah jadi semakin kuat.
Semakin banyak pemain berkualitas yang masuk ke dalam Timnas Perancis.
Italia adalah Timnas yang dipenuhi dengan pemain muda berpotensi.
The Azzuri adalah salah satu Timnas yang bermain cukup apik saat Euro 2016.
Walaupun sempat diragukan, akhirnya Tim Tanggo berhasil meraih kemenangan di pertandingan terakhir pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Baca: Kepala Pembunuh Berdarah Dingin Ini Sudah Diawetkan 176 Tahun
Messi berhasil membawa Argentika unggul dengan skor 3-1 atas Ekuador pada pertandingan tersebut.
Dengan hasil ini, Argentina dipastikan akan bermain di ajang Piala Dunia 2018 mendatang.
Tim Matador ini juga diidolakan untuk menjadi juara Piala Dunia 2018.
Ditambah lagi, sudah lebih dari enam tahun mereka tidak mendapatkan gelar internasional.
Rasa haus akan gelar itu akan mendorong Spanyol untuk bermain beringas di Rusia tahun depan.
Last but not least, ada sang juara Euro 2016, Portugal.
Yap, Christiano Ronaldo cs memang tidak diragukan lagi untuk menjadi sang jawara Piala Dunia 2018. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)
Artikel ini sebelumnya dimuat Tribun Style dengan judul Piala Dunia 2018 - Inilah Peringkat 7 Negara Paling Didamba Jadi Calon Jawara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Kick Off Piala Dunia 2022 akan digelar 15 hari lagi.
Negara mana peraih juara Piala Dunia atau Piala Dunia FIFA terbanyak?
World Cup 2022 akan digelar di Qatar pada 20 November sampai 18 Desember 2022.
Piala Dunia 2022 akan menjadi kompetisi edisi ke-22 dan yang pertama dimainkan di dunia Arab.
32 negara akan mengikuti putaran final World Cup 2022 dan tiga negara, yaitu Wales, Australia dan Kosta Rika mendapat tempat terakhir kualifikasi pada bulan Juni lalu.
Sepak bola menjadi salah satu olahraga paling populer di sekitar 193 negara di dunia.
Meski demikian, baru 8 negara yang pernah memenangi kompetisi yang pertama kali digagas oleh Jules Rimet ini.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Striker Andrej Kramarij Jagokan Brasil Dibanding Argentina Jadi Juara PD Qatar
Piala Dunia FIFA diselenggarakan setiap empat tahun sekali sejak turnamen pertama tahun 1930.
Meski hampir berusia 100 tahun, sampai tahun 2022 ini ternyata delapan negara yang bisa meraih juara ajang kejuaraan empat tahunan tersebut.
Dari 32 negara peserta putaran final World Cup 2022, negara mana yang paling banyak meraih juara Piala Dunia?
Berikut adalah urutannya.
Brasil, negara di Amerika Latin, meraih Piala Dunia sebanyak lima kali.
Brasil juara Piala Dunia tahun 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Sambut PD Qatar, EMTEK Siapkan Total Hadiah Rp 1 Miliar untuk Lomba Hias Kampung
Piala Dunia FIFA 2014 (bahasa Portugis: Copa do Mundo FIFA de 2014) adalah Piala Dunia FIFA ke-20, turnamen sepak bola internasional yang diadakan pada tahun 2014 di Brasil.
Ini adalah kedua kalinya Brasil menyelenggarakan turnamen ini (setelah 1950), Brasil menjadi negara kelima yang pernah menyelenggarai Piala Dunia FIFA lebih dari satu kali, setelah Meksiko, Italia, Prancis, dan Jerman. Turnamen ini juga merupakan Piala Dunia FIFA pertama yang diselenggarakan di Amerika Selatan sejak Argentina 1978. Sebelumnya tidak ada negara Amerika Selatan yang menyelenggarakan Piala Dunia FIFA lebih dari satu kali.
Tim sepak bola nasional dari 31 negara telah lolos melalui persaingan kualifikasi yang dimulai pada bulan Juni 2011 untuk ikut berpartisipasi dengan negara tuan rumah Brasil di saat final turnamen. Sebanyak 64 pertandingan akan dimainkan di dua belas kota di Brazil baik stadion baru atau yang dibangun ulang, dengan turnamen yang dimulai dengan babak penyisihan grup. Untuk pertama kalinya di putaran final Piala Dunia, pertandingan akan dilangsungkan menggunakan teknologi garis gawang.[5]
Spanyol merupakan juara bertahan, setelah mengalahkan Belanda 1–0 pada Final Piala Dunia 2010 untuk memenangkan gelar dunia pertamanya. Sebelumnya dari empat Piala Dunia yang digelar di Amerika Selatan, semuanya dimenangkan oleh tim Amerika Selatan.[6]
Jerman berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Argentina pada pertandingan final dengan skor 1-0. Sementara Belanda menjadi juara ketiga setelah mengalahkan tim tuan rumah Brasil pada pertandingan perebutan tempat ketiga dengan skor 3-0.
Pada tanggal 7 Maret 2003, FIFA mengumumkan bahwa turnamen ini akan diadakan di Amerika Selatan untuk yang pertama kali sejak Argentina menyelenggarakan turnamen Piala Dunia FIFA tahun 1978, sejalan dengan kebijakan rotasi hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia antara konfederasi yang berbeda. Pada tanggal 3 Juni 2003, CONMEBOL mengumumkan bahwa Argentina, Brasil, dan Kolombia mau menjadi penyeleggara Piala Dunia 2014.[7] Pada tanggal 17 Maret 2004, asosiasi CONMEBOL telah memilih bahwa telah sepakat untuk mengadopsi Brasil sebagai calon tunggal mereka.[8]
Brasil secara resmi mendeklarasikan penawaran mereka pada bulan Desember 2006 dan diikuti Kolombia beberapa hari kemudian. Penawaran Argentina tidak pernah terwujud. Pada tanggal 11 April 2007, Kolombia menarik diri dari pemilihan tuan rumah, Francisco Santos Calderón wakil presiden Kolombia mengumumkan bahwa Kolombia malah akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2011. Dengan keputusan itu, Brasil menjadi kandidat resmi tunggal untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2014.[9] Brasil memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia FIFA 2014 pada tanggal 30 Oktober 2007 sebagai satu-satunya negara yang memasuki penawaran.[10]
Pengundian babak kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014 berlangsung di Marina da Glória di Rio de Janeiro pada tanggal 30 Juli 2011.[11] Selaku tuan rumah penyelenggara, Brasil melaju ke putaran final secara otomatis.
Negara yang lolos ke Piala Dunia
Negara yang tidak lolos
Negara yang tidak masuk
Negara yang bukan anggota FIFA
203 dari 208 Tim nasional FIFA ikut serta dalam tahap kualifikasi, yang dimulai pada 15 Juni 2011 dan berakhir pada 20 November 2013. 24 dari 32 kualifikasi, juga lolos di turnamen sebelumnya.[12][13] Untuk Wilayah OFC tidak memiliki perwakilan di Final Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak tahun 2002.
Pada tanggal 3 Maret 2011 FIFA memutuskan untuk mendistribusikan tempat di putaran final:[14][15]
Delapan belas lokasi menunjukkan minat untuk menjadi penyelenggara Piala Dunia: Belém, Belo Horizonte, Brasília, Campo Grande, Cuiabá, Curitiba, Florianópolis, Fortaleza, Goiânia, Maceió, Manaus, Natal, Porto Alegre, Recife, Rio Branco, Rio de Janeiro, Salvador, dan São Paulo.[17] Maceió mengundurkan diri pada Januari 2009.
Menurut kebiasaan FIFA saat ini, tidak ada lebih dari satu kota dapat menggunakan dua stadion, dan jumlah kota-kota tuan rumah terbatas dari antara delapan ke sepuluh kota. Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) meminta izin untuk memakai 12 kota menyelenggarakan Piala Dunia.[18] Pada tanggal 26 Desember 2008, FIFA memberikan izin kepada rencana CBF untuk menggunakan 12 kota.[19]
Bahkan sebelum 12 kota tuan rumah dipilih, ada sedikit keraguan bahwa tempat yang dipilih untuk pertandingan final akan menjadi Maracanã di kota Rio de Janeiro, yang juga menjadi tuan rumah pertandingan penentuan Piala Dunia FIFA 1950. semulanya niat CBF adalah untuk menyelenggarakan pertandingan pembukaan di Estádio do Morumbi di São Paulo, kota terbesar di Brasil. Akan tetapi, pada tanggal 14 Juni 2010 stadion itu dikeluarkan dari salah satu stadion tuan rumah turnamen karena kegagalan untuk memberikan jaminan keuangan untuk perbaikan diperlukan untuk memiliki sebagai sebuah tempat yang memenuhi syarat.[20] Pada akhir Agustus 2010, CBF mengumumkan bahwa pertandingan pembukaan akan diadakan di Arena Corinthians di kota São Paulo dan meskipun stadion ini awalnya dirancang untuk memiliki kapasitas 48.000 kursi, proyek telah diubah untuk meningkatkan ke setidaknya 65.000 untuk membuatnya memenuhi syarat untuk pertandingan pembukaan.
12 kota tuan rumah untuk Piala Dunia FIFA 2014 diumumkan pada tanggal 31 Mei 2009.[21] Belém, Campo Grande, Florianópolis, Goiânia dan Rio Branco ditolak. Setengah dari kota-kota tuan rumah yang dipilih akan memiliki permainan mereka di tempat-tempat baru yang dibangun khusus untuk Piala Dunia, sementara stadion lainnya direnovasi.
Dilaporkan US$3.47 miliar telah dihabiskan untuk proyek stadion.[22] Lima dari kota-kota tuan rumah yang dipilih memiliki tempat-tempat dengan merek baru yang dibangun khusus untuk Piala Dunia, sedangkan Stadion Nasional Mané Garrincha di ibukota Brasilia dihancurkan dan dibangun kembali, dan enam sisanya sedang banyak direnovasi.[23] Stadion Maracanã di Rio de Janeiro, sudah memegang rekor kehadiran (199,854) untuk pertandingan Final Piala Dunia FIFA, yang merupakan terbesar dari stadion dan akan menggelar final. CBF awalnya ditujukan untuk menjadi tuan rumah pertandingan pembukaan di São Paulo pada Stadion Morumbi tetapi dicoret pada tahun 2010 dan digantikan oleh Arena Corinthians setelah gagal untuk memberikan jaminan keuangan untuk perbaikan yang diperlukan.[24]
Stadion baru pertama, Castelão, di Fortaleza, mulai beroperasi pada Januari 2013.[25] Menurut Joe Leahy dari Financial Times, pekerjaan di Castelão, "bisa menjadi contoh bagi pekerjaan umum olahraga lainnya", sejak proyek tersebut "datang dalam anggaran lebih murah per kursi" dibandingkan dengan stadion Maracanã di Rio.[26][27] Enam dari tempat yang disediakan sedang digunakan selama Piala Konfederasi FIFA 2013.[28][29] Penyelesaian Arena Corinthians telah terhalang oleh runtuhnya derek yang fatal pada bulan November 2013 yang menghancurkan bagian dari stadion dan menewaskan dua pekerja konstruksi.[30]
Pada 22 Januari 2014, Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke mengunjungi situs Arena da Baixada di Curitiba dan menyatakan bahwa kota itu dapat dicoret sebagai kota tuan rumah Piala Dunia jika renovasi stadion tersebut tidak menunjukkan kemajuan yang memadai hingga tanggal 18 Februari 2014.[31]
32 tim peserta dimasukkan ke dalam delapan kelompok penyisihan grup. Dalam persiapan, tim yang dibagi dalam empat pot dengan tujuh tim peringkat tertinggi bergabung bersama negara tuan rumah Brasil di pot unggulan.[33] Seperti turnamen sebelumnya, FIFA diarahkan untuk membuat grup dengan memaksimalkan pembagian geografis sehingga tim yang tidak masuk dalam daftar unggulan dimasukkan ke dalam pot berdasarkan berbagai pertimbangan geografis.[34][35]
Hasil pengundian untuk Piala Dunia 2014 diadakan di Costa do Sauípe Resort, Mata de São João di Bahia pada tanggal 6 Desember 2013.[36] Acara ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal FIFA Jérôme Valcke dan nyonya rumah Brasil Fernanda Lima dengan bola yang diundi oleh mantan pemain sebagai perwakilan negara yang memenangi Piala Dunia masa lalu seperti: Cafu, Fabio Cannavaro, Alcides Ghiggia, Fernando Hierro, Geoff Hurst, Mario Kempes, Lothar Matthäus, dan Zinedine Zidane.[37][38][39] Tidak ada tim dari konfederasi yang sama diperbolehkan untuk dikelompokkan bersama dengan pengecualian anggota UEFA, dimana hanya diberi batas maksimal dua.[34][40]
Pada Maret 2013, FIFA menerbitkan daftar 52 calon wasit, yang masing-masing dipasangkan dengan dua asisten wasit, dari seluruh enam konfederasi sepak bola untuk turnamen.[41] Pada 14 Januari 2014, Komite Wasit FIFA menunjuk 25 trio wasit dan delapan dukungan duos yang mewakili 43 negara yang berbeda untuk turnamen.[42][43]
Untuk pertama kalinya di putaran final Piala Dunia, para petugas akan dibantu oleh teknologi garis gawang.[44][45] Pada tahun 2012, IFAB menyetujui penggunaan teknologi tersebut.[46] Ini adalah kompetisi FIFA keempat untuk menggunakan teknologi garis gawang setelah melakukan percobaan dan sukses pada Piala Dunia Antarklub 2012, Piala Dunia Antarklub 2013, dan Piala Konfederasi 2013. Perusahaan GoalControl Jerman terpilih sebagai penyedia teknologi garis gawang resmi turnamen pada Oktober 2013.[47]
Setelah uji coba sukses di Piala Dunia U-20 FIFA 2013, Piala Dunia U-17 FIFA 2013 dan Piala Dunia Antarklub FIFA 2013, FIFA menyetujui vanishing spray yang akan digunakan oleh wasit untuk pertama kalinya di putaran final Piala Dunia. Semprotan berbasis air, akan menghilang dalam satu menit setelah digunakan dan juga untuk menandai garis sepuluh meter untuk tim bertahan saat melakukan tendangan bebas dan juga untuk memutuskan di mana bola harus ditempatkan untuk tendangan bebas.[48]
Skuat setiap tim pada Piala Dunia FIFA 2014 terdiri dari 23 pemain (tiga diantaranya adalah kiper). Setiap tim yang berpartisipasi harus mengkonfirmasi skuat terakhir mereka selambat-lambatnya 10 hari sebelum dimulainya turnamen. Tim diperbolehkan untuk membuat pengganti jika ada pemain yang mengalami cedera, setiap saat hingga 24 jam sebelum pertandingan pertama mereka.[49]
Pemain akan mendapatkan skors untuk pertandingan pertama mereka jika terdapat pelanggaran. Sesuai dengan pertimbangan kedisiplinan FIFA, penskorsan dapat diperpanjang lebih dari satu pertandingan, dan salah satu pemain akan dihilangkan dari skuat tim nasional. Penskorsan tersebut akan tetap dipertimbangkan pada saat turnamen pertandingan.
Jadwal pertandingan diumumkan di markas besar FIFA, di Zurich, Swiss, pada 20 Oktober 2011.[51] Pada 27 September 2012, Komite Eksekutif FIFA mengumumkan waktu kickoff setiap pertandingan.[52] Setelah final babak penyisihan grup, waktu kickoff dari tujuh pertandingan disesuaikan dengan FIFA.[53]
Juara I dan II dari setiap grup melaju ke babak 16 besar.[49] Peringkat setiap tim pada setiap grup ditentukan dengan urutan sebagai berikut:
Jika terdapat dua atau lebih berimbang pada kriteria di atas, peringkat mereka ditentukan sebagai berikut:
Semua waktu pertandingan di bawah ini dalam Waktu resmi Brasília (UTC−3). Sepuluh dari dua belas stadion tempat pertandingan berada dalam zona waktu tersebut, kecuali dua stadion di Cuiabá dan Manaus berada dalam Waktu Amazon (UTC−4).[54] Oleh karena itu, untuk pertandingan yang diselenggarakan pada dua tempat tersebut, waktu kickoff lokal akan menjadi satu jam lebih awal dari waktu yang tercantum di bawah ini.[55]
Pada tahap sistem gugur, jika dalam pertandingan hasil masih imbang dalam waktu bermain normal, perpanjangan waktu akan dimainkan (dua babak masing-masing 15 menit). Jika memang diperlukan, tendangan dari titik penalti adalah cara terakhir untuk menentukan pemenang.[49]
Pencetak skor lewat adu penalti tidak dihitung.
Kasus disipliner yang paling menonjol adalah penyerang Uruguay Luis Suárez, yang diskors selama sembilan pertandingan internasional dan dilarang mengambil bagian dalam aktivitas yang berhubungan dengan sepak bola (termasuk memasuki stadion manapun) selama empat bulan, menyusul insiden gigitan pada bek Italia Giorgio Chiellini. Ia juga didenda CHF100.000.[57][58][59] Setelah banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga, Suárez kemudian diizinkan untuk berpartisipasi dalam pelatihan dan pertandingan persahabatan dengan klub baru Barcelona.[60]
Penghargaan berikut diberikan pada akhir turnamen:[61][62]
Seperti edisi 2010, FIFA merilis Tim All-Star berdasarkan indeks performa Castrol di situs resminya.[67]
FIFA juga mengundang pengguna FIFA.com untuk memilih Tim Impian mereka.[68][69]
Logo untuk turnamen resmi berjudul "Inspiration", dan diciptakan oleh agen Brasil Africa.[70] Desain ini didasarkan pada gambar tiga tangan yang meraih kemenangan bersama-sama mengangkat trofi Piala Dunia. Pewarnaan kuning dan hijau disini dimaksudkan untuk mewakili Brasil yang menyambut hangat dunia di negara mereka. Logo ini diresmikan pada acara yang diadakan pada Piala Dunia 2010 di Johannesburg.[70] Desain ini dipilih dari 25 kiriman logo dari beberapa agen Brasil yang diundang untuk menyerahkan sebuah desain.[71] Desainer grafis asal Brasil bernama Alexandre Wollner telah mengkritik desain tersebut, mengatakan bahwa desain itu menyerupai tangan yang menutupi wajah karena malu, serta melalui beberapa proses pemilihan, dengan juri desainer grafis profesional.[72]
FIFA juga membuat sebuah poster resmi yang diresmikan pada Januari 2013 dan dirancang oleh agensi kreatif Brasil Crama.[73] Slogan resmi berjudul "All in One Rhythm" (Portugis: "Juntos num só ritmo", Indonesia: "Semua dalam satu irama").[74]
Sebuah lagu resmi juga telah dibuatkan untuk setiap Final Piala Dunia sejak tahun 1962. Untuk Final turnamen 2014, Sony yang menjadi sponsor pada turnamen tersebut telah meluncurkan sebuah kontes musik global berjudul kontes 'SuperSong'. Kontes ini diadakan untuk memilih lagu resmi pada saat kompetisi.[75] Kontes ini memungkinkan setiap orang untuk mengirimkan lagu ciptaan mereka melalui sebuah situs, kemudian para pemenang akan dipilih pada bulan Februari 2014. Lagu ini nantinya akan direkam dan dinyanyikan kembali oleh penyanyi profesional bernama Ricky Martin.[75]
Selain membuat lagu, turnamen ini juga mengenalkan sebuah instrumen resmi bernama: caxirola, instrumen perkusi yang diciptakan oleh musisi Brasil Carlinhos Brown.[76] Perkusi tersebut dirancang untuk menciptakan suara yang lebih lembut dibandingkan dengan suara vuvuzela yang dikenal selama Piala Dunia 2010. Namun, karena masalah keamanan, FIFA kemudian mengumumkan bahwa caxirola tidak boleh dimainkan di dalam stadion.[77]
Seperti pendahulunya turnamen 2010, EA Sports menerbitkan permainan video kompetisi resmi, berjudul Piala Dunia FIFA 2014 Brasil.[78] Permainan video ini diharapkan akan dirilis pada April 2014.[79]
tatu-bola, sebuah armadillo yang melindungi dirinya dari predator dengan cara menggulung menyerupai bola, dipilih sebagai maskot resmi oleh FIFA di acara yang diselenggarakan oleh panitia lokal pada September 2012.[80] Maskot tersebut dipilih dari 47 desain yang dibuat oleh enam agen Brasil setelah riset pasar yang menunjukkan daya tariknya kepada target penonton utama anak-anak berusia 5-12 tahun.[81]
Maskot yang saat itu tidak memiliki nama pertama kali dikenalkan kepada publik pada saat segmen berita acara Brasil Fantástico.[82] Pemungutan suara secara online dilakukan guna untuk menentukan nama dari tiga calon nama yang disediakan,[83] dengan nama pemenang yang diumumkan pada 25 November 2012:[84] 1.7 juta orang (sekitar 48 persen) memilih Fuleco, diikuti Zuzeco (31 persen) dan Amijubi (21 persen).[85]
"Fuleco" merupakan lakuran dari kata "Futebol" ("Sepak bola") dan "Ecologia" ("Ekologi") (Selain itu, julukan yang diakhiri dengan kata -eco sangat populer di Brasil). Dua nama yang tidak terpilih adalah Amijubi ("Amizade" ("Persahabatan") dan "Júbilo" ("Kegembiraan")) serta Zuzeco ("Azul" ("biru") dan "Ecologia" ("Ekologi")).[84]
Bola resmi Piala Dunia 2014 adalah Adidas Brazuca.[86] Nama itu dipilih oleh pemungutan suara yang memperoleh lebih dari 1 juta suara dari penggemar sepak bola di Brasil; "Brazuca" menerima lebih dari 70 persen jumlah suara.[87] Adidas, pemasok bola resmi pertandingan Piala Dunia FIFA sejak 1970, mendapatkan inspirasi dari unsur budaya Brasil, dua bola lainnya yang dipilih adalah Bossa Nova dan Carnavalesca.[87]
Para sponsor Piala Dunia 2014 dibagi menjadi tiga kategori: Mitra FIFA, Sponsor FIFA World Cup™, dan Suporter Nasional.[88]
Pada bulan Januari 2010, pemerintah federal Brasil memperkirakan bahwa pementasan turnamen akan memerlukan investasi pendanaan sebesar $11 miliar.[89] Disamping itu, pemerintah juga mengumumkan keringanan pajak untuk pembangunan dan perbaikan stadion untuk Piala Dunia 2014 dan kota tuan rumah akan dibebaskan dari PPN.[90]
Bandara di Brasil telah diidentifikasi sebagai "masalah besar" oleh panitia turnamen.[91] Diperkirakan 600.000 orang akan melakukan perjalanan dengan pesawat menuju turnamen.[92]
Legislasi dibuat untuk memungkinkan pengelola bandar udara negara Infraero mempercepat pekerjaan mereka.[93] Namun, penelitian oleh pemerintah Brasil pada tahun 2011 memperkirakan bahwa 10 dari 13 terminal yang direnovasi tidak mungkin akan selesai pada waktunya saat turnamen.[94] Presiden Brasil Dilma Rousseff menyatakan bahwa pemerintah akan membuat "campur tangan yang kuat" untuk memastikan bandar udara benar-benar siap digunakan, termasuk membuka mereka untuk investasi swasta.[94] Sampai saat ini, pengelolaan tiga bandar udara telah diserahkan kepada sektor swasta (menghasilkan $10.8 miliar),[95] dengan dua lelang selanjutnya yang direncanakan sebelum akhir tahun 2013.[96]
Proyek-proyek infrastruktur besar tambahan telah berlangsung di seluruh negeri pada sistem di jalan dan kereta listrik serta jalur BRT yang akan menghubungkan bandara ke pusat-pusat kota dan stadion. Lebih dari 4.300 km jalan raya perlu dikerjakan.[97] Laporan media menduga bahwa beberapa jaringan transportasi tersebut tidak akan selesai pada waktunya saat turnamen.[98][99] Lebih dari $5 miliar juga sedang diinvestasikan untuk membangun hotel baru yang dipersiapkan untuk final Piala Dunia maupun Olimpiade Musim Panas 2016 yang akan digelar di Rio de Janeiro.[100]
Dilaporkan 13 dari 50 pengerjaan awal infrastruktur yang direncanakan sebelumnya, telah diumumkan oleh kementerian olahraga Brasil pada tahun 2010 untuk dibatalkan.[101] Proyek-proyek baru kemudian dibuat dengan skala yang lebih kecil.[101] Mantan pemain sepak bola Brasil Romário, yang sekarang menjadi seorang tokoh politik, mengkritik persiapan negaranya, namun dia juga mengatakan bahwa "Persyaratan FIFA terlalu berlebihan".[102]
Pemerintah Brasil telah berjanji menginvestasikan $900 juta untuk pasukan keamanan dan akan menjadikan turnamen sebagai "salah satu peristiwa olahraga paling dilindungi dalam sejarah".[103] Sekretaris Jenderal FIFA Jérôme Valcke berjanji "ini akan menjadi tingkat keamanan tertinggi yang pernah Anda bayangkan" dan akan beroperasi selama kompetisi.[103] Dia berencana untuk memiliki satu polisi untuk setiap 50 orang yang menghadiri pertandingan, dan satu untuk setiap 80 orang yang melihat di acara-acara masyarakat di seluruh negeri.[103]
Investasi keamanan seperti sistem pengenalan wajah dan robot keamanan tak berawak yang telah dibuat.[104] Sebuah rencana keamanan terintegrasi telah dikembangkan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari sumber-sumber tentang teroris, pembuat onar dan rusuh.[105]
Masalah keamanan untuk turnamen telah meningkat sejak aksi unjuk rasa dalam skala besar yang terjadi selama pementasan Brasil pada Piala Konfederasi FIFA 2013 dengan gangguan yang juga terjadi di luar stadion.[106][107] Para pengunjuk rasa menyebutkan jumlah uang publik yang diinvestasikan oleh pemerintah Brazil, dalam rangka penyelenggaraan Piala Dunia yang telah merugikan layanan sosial bagi penduduknya.[108][109][110]
FIFA memperkirakan total 3.334.524 tiket untuk turnamen.[111] Sebagian besar tiket ini didistribusikan ke kelompok-kelompok seperti afiliasi komersial, pelanggan perhotelan, pemegang hak media dan VIP.[111] Sekitar 1,1 juta akan dijual kepada masyarakat umum (400.000 untuk penduduk Brasil, dan 700.000 untuk luar negeri dan Brasil).[111]
Penjualan tiket untuk masyarakat umum telah dibagi menjadi tiga tahap dan ditangani melalui situs FIFA dan lokasi ditujukan di setiap kota tuan rumah.[112][113] Ada empat kategori tiket, kategori ke-4 tiket hanya tersedia untuk penduduk Brasil.[111] Diskon tiket hanya diberikan kepada penduduk Brasil yang berusia di atas 60, mahasiswa dan mereka yang menerima Bolsa Família (tunjangan keluarga).[111] Tersedia untuk sedikit-dikitnya 30 real brasil (sekitar US $12,50), sedangkan tiket paling mahal dari kompetisi dijual umum adalah Kategori 1, kursi untuk final yang dijual eceran sebesar US$ 990.[111] Selain tiket personal, "tiket khusus" yang memberikan akses ke semua pertandingan yang digelar di kota tuan rumah (selama penyisihan grup dan babak 16), dan "seri tiket tim", yang memberikan akses ke semua pertandingan tim yang dipilih selama turnamen, juga telah tersedia.[111]
Tiket mulai dijual pada 20 Agustus 2013 dengan permintaan 2,3 juta tiket yang dijual selama 24 jam pertama.[114] Pada akhir tahap penjualan pertama ini pada Oktober 2013, lebih dari enam juta permintaan telah diterima oleh masyarakat umum.[115] Jika ada permintaan yang melebihi jumlah pasokan, FIFA menggelar pengundian acak untuk mengalokasikan tiket dengan total 889.305 tiket telah dialokasikan: 71.5% tiket dijual kepada warga Brasil dengan jumlah tertinggi dari penjualan di luar negeri maupun di Amerika Serikat.[116] Sebanyak 220.000 tiket yang diterbitkan dengan semboyan "pertama datang, pertama dilayani" terjual habis dalam waktu tujuh jam pada November 2013.[117][118] Tahap kedua dari penjualan tiket beroprasi sampai dimulainya pengundian terakhir pada Desember 2013, yang menghasilkan hampir 1,2 juta permintaan tiket dalam 24 jam pertama.[119]
Hak penyiaran meliputi televisi, radio, internet, dan layanan seluler untuk turnamen dijual ke perusahaan media di wilayah masing-masing baik secara langsung ataupun tidak langsung oleh FIFA, atau melalui perusahaan berlisensi atau organisasi seperti European Broadcasting Union, Organización de Televisión Iberoamericana, Media Konten International, Dentsu dan RS International Broadcasting & Manajemen Olahraga.[120] Penjualan hak-hak ini menyumbang sekitar 60% dari pendapatan FIFA dari pementasan Piala Dunia.[121] Untuk keempat kalinya pada putaran final Piala Dunia FIFA secara berturut-turut, segala jenis liputan akan disediakan oleh HBS (Host Broadcast Services),[122] dalam kemitraan dengan Sony sebagai pemasok peralatan produksi.[123] Pusat Siaran Internasional akan terletak pada Riocentro di Rio de Janeiro.[124]
Pusat Penyiaran Internasional untuk permainan ini akan berlokasi di kompleks pameran Riocentro di Barra da Tijuca lingkungan Rio de Janeiro.
Karena keberhasilan besar dari edisi 2010, FIFA mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan FIFA Fan Fest di setiap 12 kota tuan rumah Brasil. Contoh menonjol adalah Pantai Copacabana di Rio de Janeiro, yang sudah mengadakan Fan Fest pada tahun 2010, São Paulo Vale do Anhangabaú dan Brasília Esplanada dos Ministérios, bersama dengan Kongres di belakang.[125][126]
Tempat menurut kota Brasil:[127]
Pemerintah federal Brazil telah mengalokasikan R$3 miliar (€1.8 miliar, £1.1 miliar) untuk investasi dalam pekerjaan yang berkaitan dengan Piala Dunia 2014, dan berencana untuk mengeluarkan paket pekerjaan, berjudul Piala Dunia FIFA PAC (singkatan bahasa Portugis untuk Program Percepatan Perkembangan). Menurut menteri kota Brasil, Márcio Fortes, sebagian besar dana harus digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan turnamen itu sendiri, namun perkiraan total dana tersebut hanya akan ditentukan setelah pertemuan dengan perwakilan kota yang akan menjadi tuan rumah pertandingan.
"Ini hanya jumlah awal. Kami belum menetapkan jumlah angka sebenarnya. R$3 milyar ini memungkinkan kita untuk mengambil langkah pertama. Nilai total proyek belum diketahui. Kami akan berbicara dengan wali kota," kata menteri. Dana tersebut akan dipasok oleh pro-Transporte, program pembiayaan yang didanai oleh Severance Pay Indemnity Fund (FGTS) regulasi yang disahkan tahun lalu oleh Dewan dana dari para Kurator.
Menurut Fortes, beberapa dewan kota telah menghubungi kementerian dan mereka tertarik untuk bekerja sama dalam melaksanakan pekerjaan infrastruktur untuk Piala Dunia yang akan diselenggarakan di Brasil. Menurut menteri, faktor lain yang harus dianalisis oleh Departemen Kota adalah kegunaan dan keberlanjutan investasi setelah kompetisi berakhir.
Fortes menyatakan bahwa peristiwa ini akan bekerja sama dengan dewan kota dan pemerintah negara, serta beberapa kemitraan dengan sektor swasta. Menteri juga menginformasikan bahwa persiapan untuk Piala Dunia sudah termasuk pembiayaan untuk memperbaharui jalur armada bus di seluruh negeri. Pembiayaan jalur ini akan disediakan oleh Brazilian Federal Savings Bank dengan total dana R$1 miliar (€600 juta, £375 juta).[128]
Untuk mendukung perkembangan olahraga di seluruh benua menjelang Piala Dunia, FIFA sebagai bagian dari program "Win in CONMEBOL with CONMEBOL (Menang di CONMEBOL dengan CONMEBOL)", telah berinvestasi dalam membangun lapangan sepak bola buatan di masing-masing negara dalam konfederasi. Rumput lapangan sepak bola di Brasil terletak di pusat pelatihan nasional CBF di Rio de Janeiro dan dibangun oleh Produser FIFA sebagai sarana sepak bola.[129]
Stadion Maracanã, di kota Rio de Janeiro, telah dipilih untuk pertandingan final Piala Dunia FIFA 2014. Maracanã diresmikan di Piala Dunia 1950. Untuk Piala Dunia 2014, stadion ini akan direnovasi ulang. Proyek ini juga meliputi pembangunan gedung parkir, di atas jalur Supervia dan kereta bawah tanah, dengan total 3.500 tempat parkir. Biaya pembangunan ulang ini diperkirakan mencapai R$460 juta. Menurut studi Sinaenco, terdapat kebutuhan untuk meningkatkan visibilitas penonton di beberapa baris pertama di belakang kabin Maracanã, desain ulang fasilitas untuk penyandang cacat, dan memberikan pembaruan untuk kesehatan umum.
Proyek ini mungkin juga melakukan pemugaran untuk Quinta da Boa Vista dan Museum of São Cristóvão, selain pembangunan kembali dan revitalisasi lingkungan seperti Tijuca. Stadion Engenhão, diselesaikan untuk Pan American Games 2007, memiliki kapasitas 45.000 orang dan akan berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi Piala Dunia.
Investasi sebesar R$5 miliar diperlukan untuk memenuhi persyaratan yang dihadapi Rio de Janeiro di turnamen final dan pertandingan lainnya, meliputi tiga hal: logistik (jalan, kereta api, pelabuhan, saluran air dan bandar udara), daya (pembangkit dan transmisi tenaga listrik, minyak bumi, gas alam dan energi pengganti) dan lingkungan sosial dan perkotaan (lampu, kebersihan, perumahan, kereta bawah tanah dan sumber daya air). Dalam kaitannya dengan Rio de Janeiro Metro, Kementrian Transportasi telah menggelar sidang masyarakat terkait dengan perluasan jalur. Panjang jalur untuk proyek baru 135 km (84 mi), dan harus melintasi Zona Selatan kota, membawa sekitar 200.000 penumpang setiap hari di antara enam stasiun metro.[130]
Stadion Corinthians, di kota São Paulo, telah dipilih untuk upacara pembukaan. São Paulo mendapatkan kesempatan untuk pementasan upacara pembukaan Piala Dunia FIFA 2014 setelah FIFA menerima jaminan bahwa SC Stadion baru Corinthians Paulista akan selesai pada waktunya untuk turnamen. Stadion yang dibangun oleh Odebrecht SA ini, menelan biaya R$800 juta (US$522 juta), menurut mantan Presiden Corinthians, Andres Sanchez. BNDES, bank pembangunan nasional, menjanjikan R$400 juta dan kota São Paulo akan menyediakan dana senilai R$400 juta.
Pada pernyataan di situs Corinthians, Ricardo Teixeira, presiden panitia lokal Piala Dunia dan Konfederasi Sepak Bola Brasil, mengatakan: "Persetujuan ini adalah hasil dari upaya pemerintah São Paulo, khususnya Gubernur Geraldo Alckmin dan Wali kota Gilberto Kassab."[131] Persetujuan proyek FIFA untuk membangun rumah baru klub sepak bola terbesar di Brasil berdasarkan pendapatan, yang awalnya memiliki perkiraan biaya of US$1.2 miliar, ternyata lebih dibutuhkan São Paulo untuk menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia.
Pada bulan Juni 2011, dalam sebuah wawancara menteri olahraga Orlando Silva mengatakan bahwa pemerintah federal akan memberitahu penyelenggara turnamen FIFA di São Paulo, Salvador, Belo Horizonte dan Brasília yang berhak untuk menggelar upacara pembukaan. FIFA mengumumkan tempat pelaksanaan pada bulan Oktober.[131] Sebagian besar dana untuk pembangunan ulang di bandar udara, stadion, pelabuhan, dan transportasi perkotaan diberikan oleh pemerintah sebelum Piala Dunia dimulai.[132]
SEBANYAK 8 negara yang pernah menjadi juara Piala Dunia akan diulas Okezone. Sebagai ajang sepakbola tertinggi, Piala Dunia menjadi impian bagi setiap pemain sepakbola untuk memenangkannya.
Sejak turnamen ini pertama kali digelar pada tahun 1930, baru ada 8 negara yang pernah memenangkan ajang 4 tahunan tersebut. Pada edisi perdana, Uruguay keluar sebagai juara dan pada edisi terakhir di tahun 2022 lalu, Argentina yang berhasil keluar sebagai kampiun setelah mengalahkan Prancis melalui drama adu penalti. Lantas, siapa saja negara yang pernah memenangkan trofi Piala Dunia?
Berikut 8 negara yang pernah menjadi juara Piala Dunia:
Timnas Spanyol baru satu kali mencapainya pada edisi 2010 yang digelar di Afrika Selatan. Saat itu, Spanyol yang diperkuat banyak nama beken sukses mengalahkan Belanda di babak final dengan skor 1-0.
Inggris juga pernah merasakan gelar Piala Dunia, yakni pada tahun 1966. Pada babak final, mereka sukses mengalahkan Jerman Barat dengan skor 4-2. Sayangnya sejak saat itu, negeri Ratu Elizabeth belum bisa juara Piala Dunia lagi.
Uruguay menjadi negara yang pertama kali merasakan juara Piala Dunia pada tahun 1930. Tepat dua dekade setelahnya, Uruguay kembali menjadi juara Piala Dunia edisi 1950. Namun, sejak saat itu, Uruguay selalu gagal mengulang pencapaian tersebut.
Prancis menjadi negara selanjutnya yang pernah menjadi juara Piala Dunia. Total, dua kali sudah Prancis menjadi juara, yakni pada tahun 1998 dan 2018. Sejatinya Prancis hampir meraih gelar ketiga mereka pada edisi 2022 lalu. Sayangnya, Les Bleus –julukan Prancis– harus kalah dramatis melalui adu penalti di babak final.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Argentina menjadi juara Piala Dunia sebanyak 3 kali, yakni di tahun 1978, 1986, dan 2022. Pada edisi 2022, trofi Piala Dunia menjadi hal sangat istimewa. Sebab, kepastian gelar didapat Argentina via kemenangan adu penalti.
Jerman menjadi negara yang cukup banyak menjadi juara Piala Dunia, yakni sebanyak 4 kali pada tahun 1954, 1974, 1990, dan 2014. Pada edisi 2014, Jerman mengalahkan Argentina secara dramatis setelah Mario Gotze mencetak satu-satunya gol di babak perpanjangan waktu.
Italia memiliki perolehan yang sama dengan Jerman dalam urusan menjuarai Piala Dunia dengan 4 trofi. Tercatat, Italia sukses melakukannya pada edisi tahun 1934, 1938, 1982, dan terakhir 2006.
Brasil menjadi negara dengan perolehan trofi Piala Dunia terbanyak, yakni 5 gelar. Hal itu diraih negeri samba pada gelaran Piala Dunia 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002. Sayangnya, dalam beberapa edisi terakhir, Brasil dalam performa yang kurang optimal dan jarang menembus partai final.
Setelah juara Piala Dunia 2002, langkah Brasil selalu terhenti di perempatfinal. Karena itu, menarik menanti kiprah Brasil di Piala Dunia 2026 jika benar ditangani pelatih sekaliber Carlo Ancelotti.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 2018 memiliki periode ketika masyarakat di seluruh belahan dunia bersama-sama merayakan gelaran empat tahunan kompetisi sepak bola paling akbar di jagat raya, Piala Dunia 2018. Kompetisi ini akan berlangsung di Rusia selama Juni hingga Juli nanti. Baca: Piala Dunia 2018: Kisah Timnas Panama Mewujudkan Mimpi
Piala Dunia 2018 diikuti 32 negara dari seluruh dunia. Setiap negara mengirimkan putra daerah mereka yang terbaik dalam bidang sepak bola untuk mengharumkan nama bangsa mereka di kancah Internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan waktu pertandingan pertama kurang dari tiga pekan lagi, masyarakat dunia semakin antusias untuk melihat pertarungan antarnegara di atas lapangan hijau.
Berikut lima negara yang menjadi favorit untuk meraih gelar juara dunia di kompetisi nanti:
1. JERMANSang juara bertahan masih menjadi favorit pertama dalam Piala Dunia 2018 nanti. Tim ini memiliki begitu banyak talenta, baik yang berusia muda maupun yang telah memiliki jam terbang tinggi.
Darah-darah muda seperti Leroy Sane, Joshua Kimmich, dan Timo Werner dalam beberapa periode belakangan sering mendapat perhatian dari para penggemar sepak bola karena keahlian mereka dalam mengolah si kulit bundar.
Semangat yang dibawa oleh para pemain muda ini, dikombinasikan dengan keahlian pemain yang telah banyak pengalaman seperti Thomas Muller, Marco Reus, Toni Kroos, Mesut Ozil, Mats Hummels, Jerome Boateng, dan Manuel Neuer menjadikan Die Mannschaft masih dianggap mampu untuk mempertahankan gelar juara dunia mereka.Pemain kunci: Thomas Muller.
2. BRASILSetelah sempat dipermalukan Jerman dengan skor sebanyak 7-1 di depan mata publik mereka sendiri pada laga semifinal Piala Dunia 2014 lalu, Brasil sekarang telah berbenah diri.
Banyak perubahan terjadi sejak kekalahan besar itu. Saat ini, banyak pemain-pemain muda yang bergabung dalam total 23 skuad Brazil untuk Piala Dunia 2018 nanti.
Juara dunia lima kali ini akan dipimpin oleh Neymar, penyerang kelas wahid yang tidak akan kesulitan untuk merepotkan barisan pertahanan tim lawan. Dalam aspek pertahanan, pemain dengan jam terbang tinggi seperti Thiago Silva, Marcelo, dan David Luiz siap menghalau aliran serangan lawan.
Kreativitas lini tengah akan ditenagai oleh nama-nama kondang seperti Phillippe Coutinho, Fred, Casemiro, hingga Douglas Costa.Pemain kunci: Neymar.
3. SPANYOLSetelah menikmati masa kejayaan di periode 2008 hingga 2012 dengan raihan dua piala Euro serta satu piala dunia, Spanyol dalam beberapa tahun belakangan seperti kehilangan kesaktiannya. La Furia Roja kalah dengan Brasil di Piala Konfederasi 2013, tersingkir di babak penyisihan grup Piala Dunia 2014, dan disingkirkan Italia di babak 16 besar Euro 2016.
Namun bagaimanapun juga, Spanyol tetap dihuni oleh pemain-pemain dengan kualitas tingkat dunia. Nama-nama seperti Sergio Ramos, Gerard Pique, Andres Iniesta, Sergio Busquets, dan Jordi Alba sudah tidak diragukan lagi kemampuannya. Ditambah lagi, kemunculan para pemain muda baru seperti Marco Asensio dan Lucas Vasquez bisa membawa perbedaan.Pemain kunci: Andres Iniesta
4. PRANCISLes Bleus banyak merombak diri dalam tiga tahun belakangan. Sebabnya adalah banyak munculnya pemain-pemain muda baru dengan karir yang cemerlang bersama klubnya masing-masing.
Hal ini tentu membawa kesulitan tersendiri bagi sang pelatih Didier Deschamps untuk memutuskan siapa yang akan dia bawa ke Rusia karena terlalu banyak pilihan bagus.
Prancis akan dipimpin Antoine Griezmann di lini depan bersama dengan bintang baru Kylian Mbappe. Kreativitas lini tengah bertumpu pada gelandang-gelandang kelas wahid seperti Paul Pogba, N'Golo Kante, dan Blaise Matuidi. Di lini pertahanan, Raphael Varane dan Samuel Umtiti merupakan mimpi buruk bagi penyerang-penyerang lawan.Pemain kunci: Antoine Griezmann
5. ARGENTINASeringkali, Argentina begitu mendominasi sebuah kompetisi namun hanya berakhir sebagai runner up. Itulah yang terjadi di Piala Dunia 2014, Copa America 2015, dan Copa America Centenario 2016.
Namun Albiceleste tetap menjadi favorit karena tim ini dihuni oleh nama-nama elit seperti salah satunya adalah sang megabintang Lionel Messi.
Lini pertahanan diperkokoh dengan pemain-pemain seperti Nicolas Otamendi dan Javier Mascherano. Sedangkan lini tengah diperkaya oleh kecerdasan-kecerdasan pemain seperti Angel Di Maria dan Lucas Biglia.
Lini serang adalah bagian yang paling mengerikan dari skuad Argentina. Selain Messi, deretan bintang lainnya ada disana. Kemampuan pemain-pemain seperti Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, serta bintang baru Paulo Dybala jelas telah terbukti kualitasnya dalam liga-liga Eropa.Pemain kunci: Lionel Messi. Baca: Jadwal Uji Coba Piala Dunia 2018 Malam Ini: Ada Prancis, Portugal
Selain lima negara yang disebutkan di atas, negara yang berpotensi memberikan kejutan adalah Inggris, Belgia, serta Portugal. Namun negara-negara tersebut bukanlah favorit daripada kelima negara yang telah disebutkan karena kedalaman skuad serta sejarah di Piala Dunia.
SPORTSKEEDA | RYAN DWIKY ANGGRIAWAN
Piala Dunia FIFA 2018 (bahasa Rusia: Чемпионат мира по футболу 2018) menjadi Piala Dunia FIFA yang ke-21, turnamen sepak bola internasional empat tahunan yang diikuti oleh tim nasional senior pria asosiasi anggota FIFA. Turnamen ini diselenggarakan di Rusia pada 14 Juni hingga 15 Juli 2018,[2] setelah negara tersebut terpilih sebagai tuan rumah pada 2 Desember 2010. Edisi Piala Dunia ini menjadi yang pertama digelar di Eropa sejak edisi 2006 di Jerman. Seluruh stadion kecuali Stadion Sentral terletak di Eropa Rusia, bagian barat Pegunungan Ural, agar mengurangi waktu perjalanan karena negara yang luas.
Ini merupakan Piala Dunia pertama yang diselenggarakan di Eropa Timur,[3] dan kesebelas kalinya di Eropa. Untuk pertama kalinya turnamen ini berlangsung di dua benua - Eropa dan Asia.[4] Semua stadion, kecuali satu, terletak di Rusia Eropa. Dengan perkiraan biaya lebih dari $ 14,2 miliar, ini merupakan Piala Dunia paling mahal yang pernah ada.[5] Ini juga merupakan Piala Dunia pertama yang menggunakan asisten wasit video (VAR).[6]
Putaran final melibatkan 32 tim nasional, terdiri dari 31 tim yang lolos melalui babak kualifikasi dan tim tuan rumah yang lolos secara otomatis. Dari 32 tim peserta, 20 tim membuat penampilan berturut-turut sejak edisi terakhir pada 2014 termasuk juara bertahan Jerman, sementara Islandia dan Panama keduanya tampil perdana di Piala Dunia FIFA. Sebanyak 64 pertandingan dimainkan di 12 stadion yang tersebar di 11 kota. Pertandingan final berlangsung pada 15 Juli di Stadion Luzhniki, Moskwa.[7][8][9]
Juara bertahan, Jerman, tersingkir di babak penyisihan grup, pertama kalinya sejak 1938 di mana tim Jerman tidak lolos dari babak pertama turnamen Piala Dunia yang mereka ikuti.[10] Spanyol, Portugal, dan Argentina, masing-masing dianggap pesaing kuat sebelum turnamen,[11] tersingkir di babak 16 besar, sementara tim tuan rumah, meskipun mulai sebagai tim dengan peringkat terendah di turnamen, di luar dugaan mencapai babak perempat final. Turnamen ini menjadi yang pertama kalinya di mana tidak satu pun tim baik dari Argentina, Brasil, Jerman, atau Italia mencapai empat besar,[12] dan juga kelima kalinya (setelah 1934, 1966, 1982, dan 2006) di mana semua empat tim teratas berasal dari Eropa.[13]
Prancis berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Kroasia pada pertandingan final yang berlangsung tanggal 15 Juli di Stadion Luzhniki, Moskow dengan skor 4-2. Sementara Belgia menjadi juara ketiga setelah mengalahkan Inggris pada pertandingan perebutan tempat ketiga dengan skor 2-0. Ini merupakan gelar kedua Piala Dunia bagi Prancis, dan hasil ini menandai untuk pertama kalinya negara-negara dari benua yang sama menjuarai empat edisi berturut-turut (setelah Italia pada 2006, Spanyol pada 2010, dan Jerman pada 2014).
Tahapan pemilihan tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018 dan 2022 dimulai sejak Januari 2009, di mana asosiasi nasional memiliki waktu hingga 2 Februari 2009 untuk mendaftarkan diri.[14] Pada awalnya, tujuh negara mengajukan penawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018, tetapi Meksiko kemudian mengundurkan diri,[15] sementara penawaran Indonesia ditolak oleh FIFA pada Februari 2010 karena pemerintah Indonesia gagal mengirimkan surat dukungan penawaran.[16] Selama proses pemilihan, negara-negara non-UEFA (Australia, Jepang, dan Amerika Serikat) secara bertahap mundur dari pemilihan tuan rumah edisi 2018, sementara negara-negara UEFA mundur dari pemilihan tuan rumah edisi 2022.Dengan begitu, maka tersisa empat penawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018, yaitu: Inggris, Rusia, Belanda/Belgia, dan Spanyol/Portugal.
Dua puluh dua anggota Komite Eksekutif FIFA bertemu di Zürich pada 2 Desember 2010 untuk memberikan suaranya dalam memilih tuan rumah kedua edisi turnamen tersebut.[17] Rusia memenangi pemilihan tuan rumah edisi 2018 melalui pemungutan suara putaran kedua. Penawaran Spanyol/Portugal berada di urutan kedua di atas penawaran tuan rumah bersama Belgia/Belanda yang menempati urutan ketiga. Penawaran Inggris untuk menyelenggarakan Piala Dunia yang keduanya gagal di putaran pertama.[18]
Hasil pemungutan suara secara lengkap adalah sebagai berikut:[19]
Proses pemilihan ini tidak lepas dari adanya kritikan. Badan Sepak Bola Inggris, The FA dan lainnya menyuarakan keprihatinan mengenai penyuapan di pihak tim Rusia dan korupsi oleh para anggota FIFA. Mereka mengklaim empat anggota komite eksekutif telah meminta suap untuk memberikan suara kepada Inggris dan Sepp Blatter mengatakan bahwa hal itu sudah diatur sebelum pemungutan suara yang dimenangkan oleh Rusia tersebut.[20] Laporan Garcia tahun 2014, sebuah penyelidikan internal yang dipimpin oleh Michael J. Garcia, disembunyikan dari rilis publik oleh Hans-Joachim Eckert, ketua pengadilan FIFA dalam masalah etika. Eckert malah merilis sebuah ikhtisar revisi yang lebih pendek, dan keengganannya (dalam hal ini FIFA) untuk mempublikasikan laporan lengkap menyebabkan Garcia mengundurkan diri sebagai protes.[21] Karena kontroversi ini, FA menolak untuk menerima pembebasan Rusia dari kesalahan yang diberikan Eckert, dengan Greg Dyke menyerukan pemeriksaan ulang kasus ini dan David Bernstein menyerukan pemboikotan Piala Dunia.[22][23]
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Piala Dunia FIFA, seluruh negara yang memenuhi syarat – 209 asosiasi anggota FIFA kecuali tim tuan rumah Rusia yang lolos secara otomatis – mengikuti proses kualifikasi.[24] Zimbabwe dan Indonesia kemudian didiskualifikasi sebelum memainkan pertandingan pertamanya,[25][26] sementara Gibraltar dan Kosovo yang bergabung menjadi anggota FIFA pada 13 Mei 2016 setelah pengundian babak kualifikasi, tetapi sebelum kualifikasi Zona Eropa dimulai, juga mengikuti kualifikasi.[27] Jumlah alokasi slot tim peserta untuk setiap konfederasi tidak berubah sejak Piala Dunia 2014.[28][29] Pertandingan kualifikasi dimulai di kota Dili, Timor Leste, pada 12 Maret 2015 sebagai bagian dari kualifikasi Zona Asia,[30] dan pengundian kualifikasi utama dilaksanakan di Istana Konstantinovsky, Strelna, Sankt-Peterburg pada 25 Juli 2015 pukul 18:00 waktu lokal (UTC+3).[2][31][32][33]
Dari 32 negara yang lolos ke Piala Dunia FIFA 2018, 20 diantaranya berkompetisi pada edisi sebelumnya, 2014. Islandia dan Panama lolos untuk pertama kali, sementara bagi Islandia, mereka menjadi negara dengan jumlah penduduk terkecil yang lolos ke Piala Dunia.[34] Tim lain yang kembali tampil setelah absen setidaknya tiga edisi antara lain: Mesir, kembali setelah 28 tahun absen sejak terakhir lolos pada 1990; Maroko, yang terakhir berkompetisi pada 1998; Peru, kembali setelah 36 tahun absen (sejak 1982); dan Senegal, berkompetisi untuk kedua kali setelah mencapai perempat final pada 2002. Ini merupakan pertama kalinya tiga negara Nordik (Denmark, Islandia, dan Swedia) dan empat negara Arab (Mesir, Maroko, Arab Saudi, dan Tunisia) lolos ke Piala Dunia.[35]
Tim unggulan yang gagal untuk lolos diantaranya juara dunia empat kali, Italia, (untuk pertama kali sejak 1958)[36] dan tiga kali juara kedua, Belanda. Empat juara bertahan kejuaraan benua yang gagal lolos antara lain: juara Piala Afrika 2017 (Kamerun), juara dua kali Copa América dan juara kedua Piala Konfederasi 2017 (Chili), juara Piala Oseania 2016 (Selandia Baru), dan juara Piala Emas CONCACAF 2017 (Amerika Serikat, untuk pertama kali sejak 1986). Tim unggulan lain yang gagal dengan rentetan hasil kualifikasi buruk adalah Ghana dan Pantai Gading, yang lolos pada tiga edisi sebelumnya.
Pengundian dilaksanakan pada 1 Desember 2017 pukul 18:00 MSK di Istana Negara Kremlin, Moskwa.[37][38] 32 tim diundi ke delapan grup yang masing-masing grup berisi empat tim.
Untuk pengundian, tim peserta dibagi dalam empat pot berdasarkan Peringkat Dunia FIFA per Oktober 2017. Pot 1 berisi tuan rumah Rusia (secara otomatis ditempatkan di Posisi A1) dan tujuh tim teratas, Pot 2 berisi delapan tim teratas berikutnya, dan begitu juga untuk Pot 3 serta Pot 4.[39] Ini merupakan pengundian yang berbeda dari pengundian sebelumnya, di mana hanya Pot 1 berdasarkan Peringkat FIFA sementara pot yang lain berdasarkan pertimbangan geografis. Namun, tetap mempertahankan fakta bahwa tim dari konfederasi yang sama tidak diundi melawan satu sama lain dalam babak grup, kecuali UEFA di mana setiap grup berisi dua tim.
Setiap tim wajib mendaftarkan skuat awal dengan jumlah 30 orang pemain. Dari skuat awal tersebut, setiap tim mendaftarkan skuat akhir dengan jumlah 23 orang pemain (tiga diantaranya menjadi penjaga gawang) sebelum tenggat waktu FIFA. Pemain dalam daftar skuat akhir dapat digantikan akibat cedera serius hingga waktu 24 jam sebelum pertandingan pertama tim tersebut, dimana pemain pengganti tidak perlu berada dalam daftar skuat awal.[40]
Untuk pemain yang berada dalam 30 nama skuat awal, ada masa istirahat wajib pada 21 hingga 27 Mei 2018, kecuali pemain yang terlibat dalam Final Liga Champions UEFA 2018 yang dimainkan pada 26 Mei.[41]
Pada Februari 2018, diumumkan bahwa jumlah pemain yang berada dalam daftar skuat awal ditambah dari 30 menjadi 35.[42]
Pada 29 Maret 2018, FIFA merilis daftar 36 wasit dan 63 asisten wasit yang terpilih untuk memimpin pertandingan.[43] Pada 30 April 2018, FIFA merilis 13 asisten wasit video, yang hanya akan bertindak dalam kapasitas ini di turnamen.[44]
Pada 30 Mei 2018, wasit Fahad Al-Mirdasi dari Arab Saudi dicoret atas upaya pengaturan skor pertandingan,[45] bersama dengan dua asisten wasitnya, rekan senegaranya Mohammed Al-Abakry dan Abdulah Al-Shalwai. Tidak ada penunjukan wasit baru, namun dua asisten wasit, Hasan Al Mahri dari Uni Emirat Arab dan Hiroshi Yamauchi dari Jepang, ditambahkan dalam daftar.[46][47] Asisten wasit Marwa Range dari Kenya Kenya juga mengundurkan diri setelah BBC merilis sebuah investigasi yang dilakukan oleh seorang wartawan Ghana yang melibatkan Marwa dalam skandal penyuapan.[48]
Pada November 2017, daftar wasit yang terpilih untuk memimpin pertandingan dirilis.[49]
Tidak lama setelah keputusan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional untuk memasukkan asisten wasit video (VAR) ke dalam Aturan-Aturan Permainan, pada 16 Maret 2018, Dewan FIFA mengambil langkah yang menarik perhatian dengan menyetujui penggunaan VAR untuk pertama kalinya di turnamen Piala Dunia FIFA.[50][51]
Operasi VAR untuk semua pertandingan dijalankan dari satu kantor pusat di Moskow, yang menerima video langsung dari pertandingan dan dalam kontak radio dengan para wasit lapangan.[52] Sistem tersedia untuk mengomunikasikan informasi terkait VAR kepada para penyiar dan visual pada layar besar stadion yang digunakan untuk para pendukung yang hadir.[52]
VAR memiliki dampak signifikan dalam beberapa pertandingan.[53] Pada 15 Juni 2018, gol Diego Costa melawan Portugal menjadi gol Piala Dunia pertama berdasarkan keputusan VAR;[54] penalti pertama sebagai hasil dari keputusan VAR diberikan kepada Prancis dalam pertandingan mereka melawan Australia pada 16 Juni dan menghasilkan gol oleh Antoine Griezmann.[55] Jumlah penalti yang diberikan dalam turnamen ini memecahkan rekor baru, di mana fenomena ini sebagian dikaitkan dengan VAR.[56] Secara keseluruhan, teknologi baru ini telah dipuji dan dikritik oleh komentator yang berbeda.[57] FIFA menyatakan penerapan VAR sukses setelah minggu pertama kompetisi.[58]
Perebutan tempat ketiga
Jumlah hadiah diumumkan pada Oktober 2017.[146]
Logo turnamen diumumkan pada 28 Oktober 2014 oleh kosmonaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan kemudian diproyeksikan ke Teater Bolshoi Moskwa selama program televisi malam. Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko mengatakan logo itu terinspirasi oleh "tradisi artistik Rusia yang kaya dan sejarah pencapaian dan inovasi yang berani" dan Presiden FIFA Sepp Blatter menyatakan bahwa logo itu mencerminkan "hati dan jiwa" bagi negara tersebut.[147] Untuk pemasaran, jenis huruf yang disebut Dusha (bahasa Rusia: Душа, jiwa) dibuat oleh agen desain asal Portugal Brandia Central pada 2014.
Maskot Piala Dunia FIFA untuk edisi 2018 adalah seekor serigala yang bernama Zabivaka ("sang pencetak gol" dalam bahasa Rusia) yang diumumkan pada 21 Oktober 2016. Maskot tersebut menggambarkan serigala antropomorfik berwarna coklat yang mengenakan kaos wol putih berlengan biru dengan kata "RUSSIA 2018" dan memakai kacamata olahraga berwarna oranye. Kombinasi warna putih, biru, dan merah pada kaos dan celana mewakili warna kostum dari tim nasional Rusia. Pelajar yang merancang maskot tersebut adalah Ekaterina Bocharova dan dipilih melalui pemungutan suara di internet.
Hasil pemungutan suara diumumkan pada 22 Oktober 2016 dalam acara Malam Urgant di Perviy Kanal. Serigala yang bernama Zabivaka meraih suara 53%, unggul atas Harimau (27%), dan Kucing (20%). Lebih dari 1 juta orang berpartisipasi dalam pemungutan suara yang berlangsung selama September 2016 di platform FIFA, serta saat siaran langsung di Perviy Kanal, di mana hasil kompetisi kreatif tersebut diumumkan.[148]
Tahap pertama penjualan tiket dimulai pada 14 September 2017 pukul 12:00 waktu Moskwa dan berlangsung hingga 12 Oktober 2017.[149] Kebijakan visa Rusia secara umum tidak berlaku untuk peserta Piala Dunia dan para penggemar yang dapat mengunjungi Rusia tanpa hak visa sebelum dan selama kompetisi berlangsung, terlepas dari kewarganegaraan mereka.[150]
Sama seperti Olimpiade Musim Dingin 2014, terpilihnya Rusia sebagai tuan rumah telah mendapat penolakan. Masalah kontroversial seperti tingkat rasisme dalam persepak bola an Rusia,[151][152] dan diskriminasi terhadap kaum LGBT dalam masyarakat Rusia yang lebih luas.[153][154] Keterlibatan Rusia dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina juga menyebabkan adanya seruan agar turnamen dipindahkan, terutama setelah aneksasi Krimea.[155][156] Presiden FIFA menyatakan: "Piala Dunia telah dipilih dan diberikan kepada Rusia dan kami akan maju bersama pekerjaan kami".[157]
Tuduhan korupsi dalam proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 menyebabkan ancaman dari FA untuk memboikot turnamen ini.[158] FIFA menunjuk seorang pengacara AS, Michael J. Garcia, untuk menginvestigasi dan membuat sebuah laporan (Laporan Garcia) terkait kasus tuduhan korupsi. Meskipun laporan tersebut tidak pernah di publikasikan, tetapi FIFA merilis sebuah rangkuman setebal 42 halaman atas penemuan seperti yang dikemukakan oleh hakim asal Jerman, Hans-Joachim Eckert. Rangkuman Eckert membersihkan Rusia dan Qatar dari kesalahan apapun, tetapi dikritik oleh kritikus sebagai hal yang menutup-nutupi kesalahan.[159] Garcia mengkritik rangkuman tersebut "tak lengkap secara material" dengan "representasi yang keliru terhadap fakta dan kesimpulan", dan ia mengajukan banding ke Komite Banding FIFA.[160][161] Komite menolak untuk mendengar bandingnya, sehingga Garcia mengundurkan diri sebagai protes atas tindakan FIFA, dengan alasan "kurangnya kepemimpinan" dan kurangnya kepercayaan terhadap independensi Eckert.[162]
Pada 3 Juni 2015, FBI mengumumkan bahwa otoritas federal tengah menginvestigasi proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.[163][164] Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada 7 Juni 2015, Domenico Scala, kepala Komite Audit dan Kepatuhan FIFA, menyatakan bahwa "jika ada bukti pemberian tuan rumah kepada Qatar dan Rusia hanya terjadi karena membeli suara, maka pemberian tersebut dapat dibatalkan".[165][166]
Karena krisis keuangan dalam ekonomi Rusia, anggaran untuk persiapan Piala Dunia telah dipangkas beberapa kali. Pada Juni 2015, sebuah dekrit pemerintah memangkas anggaran sebesar $560 juta hingga total keseluruhan menjadi $11,8 miliar.[167]
Setelah Maroko lolos ke turnamen dengan kemenangan 2–0 atas Pantai Gading, perayaan warga Maroko di Brussel berubah menjadi kerusuhan disertai pembakaran mobil, penjarahan toko oleh sekitar 300 perusuh, dan menyebabkan 20 polisi terluka.[52][168] Petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk memadamkan api juga diserang oleh para pelaku kerusuhan.[52]
Rusia paling banyak (51) dalam hal jumlah medali Olimpiade yang dibatalkan akibat pelanggaran doping – terbanyak dari negara manapun, empat kali peringkat kedua, dan hampir ketiga dari jumlah keseluruhan di dunia. Dari tahun 2011 hingga 2015, lebih dari seribu atlet Rusia dalam berbagai acara olahraga, seperti Olimpiade musim panas, musim dingin, dan Paralimpiade, terdampak akibat kasus tersebut.[169][170][171][172] 33 pemain sepak bola yang diduga menjadi bagian dari program steroid terdaftar dalam Laporan McLaren.[173]
Pada 5 Desember 2017, IOC mengumumkan bahwa Rusia dilarang mengikuti Olimpiade Musim Dingin 2018.[174] Deputi Perdana Menteri yang juga Presiden Uni Sepak Bola Rusia Vitaly Mutko dilarang seumur hidup terlibat dalam Olimpiade atas perannya dalam konspirasi doping.[175]
Pada 22 Desember 2017, dilaporkan bahwa FIFA memecat seorang dokter yang sedang menginvestigasi doping dalam sepak bola Rusia.[176]
FIFA, melalui beberapa perusahaan, menjual hak siar Piala Dunia FIFA 2018 kepada penyiar lokal.
Di Amerika Serikat, Piala Dunia 2018 menjadi Piala Dunia pertama yang hak siarnya dipegang oleh Fox Sports. Tersingkirnya tim nasional A.S. pada babak kualifikasi membawa kekhawatiran mengenai jumlah penonton dan minat terhadap Piala Dunia edisi ini berkurang (khususnya penonton "sementara" yang tertarik dengan tim nasional A.S.), sebab Fox telah membayar mahal untuk hak siar tersebut karena jumlah penonton pertandingan tim nasional A.S. di Piala Dunia 2014 menembus angka 16,5 juta penonton. Saat acara peluncuran sebelum tim nasional A.S. tersingkir, Fox menyatakan bahwa mereka berencana untuk menempatkan fokus sekunder pada tim nasional Meksiko dalam siarannya untuk memanfaatkan kepopulerannya di A.S. Jaringan tersebut menyatakan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk menyiarkan sejumlah besar liputan untuk turnamen ini.[177][178][179]
Di Indonesia, Piala Dunia FIFA 2018 disiarkan secara langsung oleh Trans Media (Trans TV, Trans7, dan Transvision), MNC Vision dan K-vision untuk televisi [180][181] serta oleh RRI untuk radio.[182][183]
Lokasi penyelenggaraan
Rusia mengajukan kota berikut untuk menjadi tuan rumah: Kaliningrad, Kazan, Krasnodar, Moskwa, Nizhny Novgorod, Rostov na Donu, Sankt-Peterburg, Samara, Saransk, Sochi, Volgograd, Yaroslavl, dan Yekaterinburg.[59] Seluruh kota tuan rumah berada di dalam atau dekat Eropa Rusia untuk mengurangi waktu perjalanan tim peserta karena negara yang luas. Laporan evaluasi penawaran menyatakan: "Penawaran Rusia mengajukan 13 kota tuan rumah dan 16 stadion, demikian melebihi persyaratan minimum FIFA. Tiga dari 16 stadion akan direnovasi, dan 13 akan dibangun baru."[60]
Pada Oktober 2011, Rusia mengurangi jumlah stadion dari 16 menjadi 14. Pembangunan stadion Podolsk yang telah diajukan di wilayah Moskwa dibatalkan oleh pemerintah setempat, dan masih di ibukota, Otkrytiye Arena bersaing dengan Stadion Dynamo mengenai stadion mana yang dibangun lebih dahulu.[61]
Pilihan terakhir untuk kota tuan rumah diumumkan pada 29 September 2012. Jumlah kota dikurangi kembali menjadi 11 dan jumlah stadion menjadi 12 karena Krasnodar dan Yaroslavl dihapus dari daftar akhir.[62]
Sepp Blatter menyatakan pada Juli 2014 bahwa karena kekhawatiran terhadap penyelesaian stadion di Rusia, jumlah stadion kemungkinan dikurangi dari 12 menjadi 10. Ia juga mengatakan, "Kita tidak akan berada dalam situasi ini, seperti kasus satu ini, dua atau bahkan tiga stadion di Afrika Selatan, di mana ada masalah yang Anda lakukan pada stadion-stadion ini".[63]
Pada Oktober 2014, dalam kunjungan resminya ke Rusia, komite inspeksi FIFA dan ketuanya Chris Unger mengunjungi Sankt-Peterburg, Sochi, Kazan, dan dua stadion di Moskwa. Mereka mengatakan puas atas proses pembangunan stadion-stadion di kota tersebut.[64]
Pada 8 Oktober 2015, FIFA dan Komite Penyelenggara Lokal menyetujui nama resmi stadion yang digunakan selama turnamen berlangsung.[65]
Dari 12 stadion yang digunakan, Stadion Luzhniki di Moskwa dan Stadion Sankt-Petersburg (dua stadion terbesar di Rusia) digunakan paling sering dengan masing-masing menggelar 7 pertandingan. Sochi, Kazan, Nizhny Novgorod, dan Samara menggelar 6 pertandingan dengan masing-masing satu pertandingan perempat final, dan Otkrytiye Arena di Moskwa serta Rostov na Donu menggelar 5 pertandingan dengan masing-masing satu pertandingan babak 16 besar. Volgograd, Kaliningrad, Yekaterinburg, dan Saransk menggelar masing-masing 4 pertandingan dan tidak satupun dari kota tersebut menggelar pertandingan babak gugur.
Markas akan digunakan oleh 32 tim nasional sebagai tempat tinggal dan berlatih sebelum atau sepanjang turnamen Piala Dunia. Pada 9 Februari 2018, FIFA mengumumkan lokasi base camp untuk setiap tim peserta.[78]
Jadwal penuh turnamen diumumkan oleh FIFA pada 24 Juli 2015 (tanpa waktu kick-off, tetapi diumumkan kemudian).[79][80] Pada 1 Desember 2017, setelah pengundian putaran final, enam zona waktu kick-off ditentukan oleh FIFA.[81] Rusia ditempatkan di posisi A1 dalam babak grup dan memainkan pertandingan pembuka di Stadion Luzhniki di Moskwa pada 14 Juni melawan Arab Saudi, dua tim peserta dengan peringkat terendah saat pengundian putaran final.[82] Stadion Luzhniki juga menggelar pertandingan babak semifinal kedua pada 11 Juli dan pertandingan final pada 15 Juli. Stadion Krestovsky di Sankt-Peterburg menggelar pertandingan babak semifinal pertama pada 10 Juli dan pertandingan perebutan tempat ketiga pada 14 Juli.[28]
Dua tim peringkat teratas lolos ke babak 16 besar. Pertandingan dimainkan dengan sistem kompetisi.
Seluruh waktu pertandingan adalah waktu lokal.[81]
Peringkat tim ditentukan sebagai berikut (regulasi Pasal 32.5):[40]
Jika ada dua tim atau lebih masih imbang berdasarkan tiga kriteria diatas, maka peringkat mereka ditentukan sebagai berikut:
Pada babak gugur, jika pertandingan imbang hingga akhir waktu normal, maka perpanjangan waktu dimainkan (dua babak, masing-masing 15 menit). Selama babak perpanjangan waktu kedua tim dapat melakukan pergantian pemain keempat. Apabila tetap imbang, maka dilanjutkan melalui adu penalti untuk menentukan pemenang.[40]