Puisi Toto Sudarto Bachtiar Pahlawan Tak Dikenal Menuturkan Tentang

Puisi Toto Sudarto Bachtiar Pahlawan Tak Dikenal Menuturkan Tentang

Sejarah penulis puisi Pahlawan Tak Dikenal

Puisi Pahlawan Tak Dikenal ditulis oleh penyair Toto Sudarto pada tahun 1955. Toto Sudarto merupakan salah satu sastrawan yang berpengaruh di Indonesia dan masuk dalam angkatan limapuluhan atau biasa disebut generasi kisah seperti dilansir Ensiklopedia Sastra Indonesia.

Toto Sudarto sendiri lahir di Cirebon pada 12 Oktober 1929. Sajaknya yang pertama dikenal adalah Ibu Kota Senja.

Selain puisi, Toto Sudarto juga lihai menterjemahkan karya berbahasa Inggris dan Belanda. Beberapa karya terjemahannya antara lain drama Pelacur (Jean Paul Sartre, 1954), novel Bayangan Memudar (Breton de Njis, 1975), novel Penghabisan (Ernest Hemingway,1976) dan drama Sanyasi (Rabindranath Tagore, 1979).

Toto Sudarto meninggal di tahun 2007 dalam usia 77 tahun. Beliau meninggalkan seorang istri, seorang putri dan beberapa cucu.

Itulah isi puisi Pahlawan Tak Dikenal beserta maknanya. Puisi tersebut mengingatkan kita pada jasa para pahlawan, ya. Semoga puisi di atas juga menginspirasi kamu untuk terus melangkah dalam perjuanganmu menghrumkan nama Indonesia.

Baca Juga: Puisi Hari Pahlawan 2024 untuk Anak SD, Kreatif!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Ilustrasi by Pinterst

Bagai kumpulan titik nadi yang hampir lurus Bagai pilihan jurang atau terbakar Bagai menggenggam mawar indah melenakan namun tanpa sadar darah mulai bercucuran Kau tau? Inilah negeriku saat dulu di perjuangkan

Hati mulai mencerna menolak akal Menghapus imajinasi yang semakin menyesakkan Terbayang bambu runcing yang terus melayang di keramaian Terlihat semangat juang bahkan saat akal menolak kemenangan Dan di waktu yang sama Ada penantian penuh keresahan Beribu doa penuh harapan Mengharap tangis haru yang akan dirasakan Kau tau? Inilah negeriku saat dulu di perjuangkan

Kini imaji semakin mendalam Tergambar tangis haru penuh kemenangan Sorak bangga penuh syukur pada Sang Tuhan Namun seketika hati kembali teriris Terbayang akan jasad para pejuang yang bergeletakan dengan nadi hilang fungsi Terbayang pekikan pedih karna harus merelakan Kau tau? Inilah negriku saat dulu di perjuangkan

Namun kini seakan kacang tak lagi mengenal pelindungnya Bibit unggul yang diharapkan malah menjelma tikus berdasi yang terus merongrong dengan rakusnya Banyak gajah yang membunuh semut semena mena Tangan lembut yang menahan pisau bagian tumpul Akan membelah simalakama yang ada di bagian runcingnya Kau tau? Inilah negriku yang dulu pernah di perjuangkan

Bumi pertiwi semakin pilu Menatap runtuh pondasi kuat berjejak keringat Hijau berganti putih bening penggores luka Segar berganti usang sesak di dada

Bejana yang dahulu utuh Kini terbelah tak lagi satu Semua saling menuduh! Lalu berbondong bondong membangun bejana baru Berlandas ego tanpa toleransi Persetanan semakin menjadi Kau tau? Ini negeriku yang dulu pernah di perjuangkan

Akankah diri terus terdiam? Menahan pahitnya kebodohan Mengikuti alur tanpa tindakan Meratapi nasip menyesatkan Tidak! Tentu tidak! Kau tau? Ini negeriku! Negeri yang akan terusku perjuangkan (RRI)

Ditulis oleh Mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 2020. Nantikan puisi keren lainnya di pekan depan, ya!

Aku lari ke hutan, kemudian menyanyiku Aku lari ke pantai, kemudian teriakku Sepi-sepi dan sendiri Aku benci

Aku ingin bingar, Aku mau di pasar

Bosan aku dengan penat, dan enyah saja kau pekat seperti berjelaga jika Ku sendiri

Pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh, Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih, Kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera

Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai?

Bosan aku dengan penat dan enyah saja kau pekat seperti berjelaga jika kusendir

Pencinta AADC tentu sangat tidak asing dengan puisi yang sempat dibacakan oleh Cinta disebuah cafe dalam film Ada Apa Dengan Cinta pada tahun 2002 silam. Puisi karya Rako Prijanto itu berhasil meninggalkan bekas diingatan bagi seseorang usai menyaksikan film Abege itu, bagaimana tidak selain di Voice Over oleh Dian Sastro yang merupakan pemeran Cinta, puisi itu juga beberapa kali dimusikalisasikan oleh cinta seperti pada saat dikamar bersama Alya dan pada sebuah cafe bersama Rangga.

Unsur-unsur kesepian kental dalam puisi yang berjudul "Tentang seseorang" itu. Jika menilik pada filmnya bisa dikatakan puisi itu merupakan sebenar-benarnya karakter Rangga. Namun, dalam kehidupan masa kini puisi itu masih sangat lekat terutama bagi mereka yang menggaris bawahi introvert sebagai karakternya.

Aku lari ke hutan, kemudian menyanyiku Aku lari ke pantai, kemudian teriakku Sepi-sepi dan sendiri Aku benci

Sekuat apapun usaha kamu untuk tersenyum, hati selalu tidak bisa memberikan ruang untuk keganjilannya. Kadang mungkin kamu berfikir tidak akan pernah ada seseorang lain yang mampu mengerti apa yang tengah kamu rasakan sekalipun pasangan bahkan diri sendiri kadang ada saat-saat dimana kita menjadi sangat bodoh untuk memahami perasaan sendiri. Kita merasa bahwa Kesepian itu terus menggerogoti, waktu seakan berlari meninggalkan kita sangat jauh. Dan disinilah kita harus memilih tetap berada pada titik ketidaknyamanan atau bangkit untuk mengenal lingkungan. – Perlu Waktu.

Aku ingin bingar, Aku mau di pasar

Bosan aku dengan penat, dan enyah saja kau pekat seperti berjelaga jika Ku sendiri

​ Bukan tidak pernah berada dikeramaian, kesepian adalah bentuk kesendirian yang sempurna, kamu mungkin pernah berada diantara banyak orang pada sebuah pertunjukan namun yang kau fikirkan bukan tentang apa yang sedang berada dihadapanmu melainkan hal yang kamu sendiri sulit mengerti, kamu ikut tertawa tapi hatimu tidak, kamu mengangguk setuju tapi hatimu tidak, kamu sering dibuat kalut oleh kesepian itu. Dan sendirian dalam suatu ruangan serupa kamu berperang dengan kesepian itu, antara mau dan tidak mau, iya tidak iya.

Pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh, Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih, Kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera

Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai?

Sebenarnya tak selamanya sepi itu buruk, dengan kesepian kita dapat belajar mengontrol naik turunnya emosi bahwa tidak setiap apa yang mudah kita rasakan, orang lain pun mudah memahami bahkan mengerti, bagi seorang introvert mungkin telah khatam ayat tentang kesepian yang membuatnya lebih dewasa dan mandiri. Tapi tahukah ? Kesepian bisa membuat seorang introvert menjadi buas seperti singa, meraung-raung menangis dengan pintu kamar tertutup, melempar apapun barang yang berada didekatnya.

Puisi " Tentang Seseorang" dalam AADC adalah gambaran kesepian sang introvert sesungguhnya, lihat dan rasakan saja liriknya yang sendu, atau kau mau mencoba sensasinya membaca puisi ini sendirian dalam tengah malam yang sepi. Bosan aku dengan penat, dan enyah saja kau pekat, seperti berjelaga jika kusendiri.

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Makna puisi Pahlawan Tak Dikenal

Puisi Pahlawan Tak Dikenal bercerita tentang sosok pahlawan tanpa nama yang gugur dalam usaha memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Puisi ini tidak secara spesifik menyebutkan siapa pahlawan yang dimaksudkan.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Ketika peperangan pecah, banyak pemuda Indonesia yang gugur di medan perang. Para pemuda ini bahkan tidak sempat dicatat oleh sejarah.

Beberapa dari mereka dimakamkan di taman makam pahlawan tanpa nama. Beberapa yang lain mungkin gugur tanpa diketahui keberadaannya. Meskipun demikian, jasa mereka sama besarnya dengan para pahlawan yang tercatat sebagai pahlawan nasional.

Penyair Toto Sudarto mencoba mengajak masyarakat untuk tidak melupakan sejarah. Harapannya, semangat juang para pahlawan di masa lalu masih membara di hati setiap warga Indonesia. Semangat itu selayaknya dijadikan modal untuk mengharumkan nama bangsa di bidangnya masing-masing.

Puisi "Pahlawan Tak Dikenal" karya Toto Sudarto Bachtiar adalah sebuah karya sastra yang mengangkat tema perang, pengorbanan, dan pertanyaan tentang jati diri seorang pahlawan. Puisi ini merenungkan makna pengorbanan dalam konteks seorang pejuang yang tak dikenal dan mengeksplorasi perasaan ketidakpastian tentang pengorbanannya.

Tema Pengorbanan dan Perang: Puisi ini secara khusus menyoroti tema pengorbanan yang besar dalam konteks perang. Tokoh dalam puisi ini, yang disebut "Pahlawan Tak Dikenal," terbaring dengan lubang peluru di dadanya, menunjukkan bahwa ia telah memberikan pengorbanan besar dalam sebuah konflik. Pengorbanan ini adalah elemen kunci dalam perang, dan puisi ini menghormati peran dan pengorbanan para pejuang yang tak dikenal.

Identitas dan Ketidakpastian: Puisi ini juga menggarisbawahi ketidakpastian tentang identitas pahlawan. Penyair menggambarkan tokoh ini sebagai seseorang yang "tidak ingat bilamana dia datang" dan "tidak tahu untuk siapa dia datang." Hal ini menggambarkan bagaimana banyak pahlawan dalam sejarah sering kali tak dikenal atau tak diingat oleh nama, tetapi mereka tetap berjuang dan berkorban tanpa ragu.

Peringatan dan Penghormatan: Puisi ini bertindak sebagai peringatan dan penghormatan terhadap pahlawan tak dikenal. Meskipun identitasnya mungkin tidak diketahui, pengorbanan dan jasa mereka tetap diakui dan dihormati oleh masyarakat. Penggunaan tanggal "10 November," yang sering dikaitkan dengan peringatan hari pahlawan, menguatkan pesan penghargaan terhadap para pejuang yang telah berperang dan meninggal.

Gaya Bahasa dan Irama: Penyair menggunakan bahasa yang sederhana tetapi kuat untuk menggambarkan pengorbanan dan ketidakpastian dalam puisi ini. Pemilihan kata-kata seperti "wajah sunyi" dan "senyum bekunya" menciptakan gambaran yang mendalam tentang pahlawan tak dikenal. Irama puisi ini juga memberikan kesan introspektif yang mendalam, mengundang pembaca untuk merenungkan pesan yang tersirat.

Puisi "Pahlawan Tak Dikenal" adalah sebuah karya sastra yang mengangkat tema pengorbanan, perang, dan ketidakpastian identitas seorang pahlawan. Puisi ini menekankan penghargaan terhadap para pejuang yang tak dikenal dan mengingatkan kita akan pentingnya menghormati jasa mereka, meskipun identitas mereka mungkin hilang dalam sejarah.

Puisi: Pahlawan tak Dikenal

Karya: Toto Sudarto Bachtiar

Biodata Toto Sudarto Bachtiar:

Puisi Pahlawan Tak Dikenal Karya Toto Sudarto Bachtiar

Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, puisi berarti ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Salah satu puisi yang kerap dijadikan sarana pembelajaran bagi siswa sekolah adalah puisi Pahlawan Tak Dikenal karya Toto Sudarto Bachtiar atau biasa dikenal dengan Toto Sudarto. Puisi ini bercerita tentang jasa para pahlawan yang gugur membela bangsa Indonesia.

Mereka tidak menyerah hingga titik darah penghabisan meskipun namanya tidak tercatat dalam sejarah. Yuk, kita lihat isi puisi Pahlawan Tak Dikenal beserta makna dan sejarahnya berikut.

Isi puisi Pahlawan Tak Dikenal

Puisi Pahlawan Tak Dikenal mengajak bangsa Indonesia untuk menghargai jasa pahlawannya. Puisi ini banyak muncul dalam pembelajaran di sekolah. Berikut ini isi puisi Pahlawan Tak Dikenal:

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring

Tetapi bukan tidur, sayang

Sebuah lubang peluru bundar di dadanya

Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana dia datang

Kedua lengannya memeluk senapan

Dia tidak tahu untuk siapa dia datang

Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Wajah sunyi setengah tengadah

Menangkap sepi padang senja

Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu

Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujanpun mulai turun

Orang-orang ingin kembali memandangnya

Sambil merangkai karangan bunga

Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring

Tetapi bukan tidur, sayang

Sebuah peluru bundar di dadanya

Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda.

Baca Juga: 15 Puisi untuk Hari Pahlawan 2024, Menyayat Hati!

Konten baru

Bintang.Com

Bintang.Com

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan, pemasaran dan distribusi fast moving consumer goods (FMCG).

Gajah88

Gajah88

Menawarkan gameplay yang ringan, putar roda merupakan game penghasil saldo dana tanpa iklan yang bisa kamu unduh gratis. Setelah diunduh, kamu bisa langsung login dengan akun media sosial.

Detnerat

Detnerat

Menawarkan gameplay yang ringan, putar roda merupakan game penghasil saldo dana tanpa iklan yang bisa kamu unduh gratis. Setelah diunduh, kamu bisa langsung login dengan akun media sosial.

Cpu Artinya

Cpu Artinya

Bên cạnh các loại CPU dành cho máy tính thì như đã nói, CPU là phần cứng không thể thiếu cho các thiết bị thông minh. Vì vậy, ở thời đại bùng nổ về smartphone hiện nay, các dòng vi xử lý cho điện thoại cũng rất đa dạng.

Iklan Sasa

Iklan Sasa

Selamat! Kamumendapatkan poin sebanyak

Pagar Rumah

Pagar Rumah

Belanja di App banyak untungnya:

10 Artinya

10 Artinya

Sama seperti bahasa Indonesia, bahasa Inggris juga memiliki pepatah dan peribahasa sendiri. Ada berapakah pepatah bahasa Inggris yang kamu ketahui? Pernah nggak kamu menemukan pepatah dalam buku atau artikel yang sedang kamu baca?

Artikan

Artikan

Temukan berbagai rekomendasi produk Slot Pintu Besi dengan harga terbaru Desember 2024 di UKUR. Belanja online kebutuhan bangunan terbaik paling praktis. Cukup telusuri produk Slot Pintu Besi, pilih model, ukuran, maupun ragam varian lainnya yang sesuai kebutuhan. Pastikan membaca detail dan ulasan terpercaya dari pembeli lainnya. Check Out barang belanjaan anda dan jangan lupa nikmati promo menguntungkan yang tersedia di UKUR!

Dewa 999

Dewa 999

Upload your creations for people to see, favourite, and share.

Romawi 4

Romawi 4

Sale Price:IDR 5,000.00 Original Price:IDR 10,000.00

Dewa338

Dewa338

Selanjutnya ada game bernama Mobile Premier League atau lebih dikenal dengan MPL. Aplikasi penghasil saldo dana ini berisi berbagai kumpulan game yang seru untuk dimainkan. Lewat game seperti fruit dart, fruit chop, pool, chess, bloxmash, archery, fruit slice, bubble shooter dan lainnya. Maka kamu bisa mengumpulkan diamond dengan menjadi top player.

Rumah 36

Rumah 36

Sesuai dengan namanya, rumah tipe 36 ini memiliki luas bangunan 36 meter atau 6 x 6 meter. Biasanya, rumah tipe 36 dibangun di atas tanah dengan luas 60 atau 72 meter. Rumah tipe 36 menjadi salah satu tipe rumah yang banyak ditawarkan developer dan dipilih oleh masyarakat luas.

5 Besar

5 Besar

Saat ini, sejumlah produsen smartphone tengah berlomba memberikan fitur terbaik dalam produk andalannya. Dari mulai kamera beresolusi tinggi hingga memori besar.

Ak-107

Ak-107

The AK-107 is a Russian 5.45×39mm assault rifle developed from the AK-100-series. It features a "balanced" operating system, similar to that used in the AEK-971. In this case, the designation AK does not indicate Avtomat Kalashnikova but Alexandrov/Kalashnikov. The revised designation indicates the incorporation of a new gas system, designed by Youriy Alexandrov, for Kalashnikov-pattern rifles.

Asik 368

Asik 368

It looks like we don't have any photos or quotes yet.

Dunia Jp

Dunia Jp

Gagasan tentang mata uang digital pertama kali muncul dalam komunitas cypherpunk, sebuah gerakan yang menganjurkan penggunaan kriptografi sebagai sarana untuk mengubah masyarakat. Gerakan ini menciptakan beberapa proyek mata uang digital pertama di dunia, seperti b-money dan Bit Gold, yang membuka jalan bagi terciptanya mata uang digital pertama, yaitu Bitcoin.

5 Romawi

5 Romawi

Kelas 4-5 Bilangan Romawi

Gembu

Gembu

Hai, apakah Anda ingin mendapat 3 unduhan GRATIS lagi per hari?Dapatkan Ekstra 3

Ub40 Lagu

Ub40 Lagu

ČeštinaDeutschEλληνικάEnglish (US)English (UK)Español (ES)Español (MX)Françaisहिन्दीBahasa IndonesiaItaliano日本語한국어NederlandsPolskiPortuguêsPortuguês (BR)РусскийTürkçe中文繁體中文

Tribun Medan

Tribun Medan

Juru parkir (jukir) liar di kawasan Jalan Jawa, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, semakin merajalela